Sampah Bogor Kemanakah? (Hasil Kunjungan ke TPA Galuga)

on 15.43


Oleh : Arief Rakhman Hakim

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Kata Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanyalah produk-produk yang tak bergerak. Dalam kehidupan sehari-hari, sampah selalu dihasilkan dalam berbagai bentuk dan kandungan. Sampah yang dihasilkan dalam jumlah besar maka disebut sebagai limbah.

Limbah dapat dikategorikan berdasarkan sumber pencemarna adalah limbah rumah tangga, limbah industry, dan limbah perkotaan.

Besarnya volume sampah yang dihasilkan oleh sampah rumah tangga dan sampah kota, maka diperlukan tempat peengelolaan sampah yang dapat menampung jumlah sampah yang begitu banyaknya. Salah satu Tempat Penampungan Akhir sampah yang ada di Bogor adalah Galuga.

GAMBARAN UMUM TPA GALUGA:

TPA Galuga berada di RT 08/05, Kampung Lalamping, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang. TPA ini dikelola oleh dinas kebersihan pemkot Bogor dan pemkab Bogor. Lahan seluas +17 ha ini diperoleh melalui pembebasan lahan tanah warga sejak tahun 1986. Area pengelolaan ini dibagi untuk pengelolan sampah Kota dan Kabupaten. Untuk sampah Kota Bogor luas area yang digunakan adalah 14 ha, sedangkan untuk sampah kabupaten luas lahan yang digunakan adalah 2,6 ha. Pembagian area ini berdasarkan volume sampah yang datang dimana sampah dari kota Bogor jauh lebih banyak daripada sampah yang berasal dari kabupaten.

Lokasi di area TPA Galuga terdiri dari tempat penumpukan sampah, tempat pengelolaan sampah organik, kolam ekualisasi, serta kantor dinas pengawasan kebersihan. Disekitar lokasi banyak terdapat rumah warga yang berprofesi sebagai pengumpul sampah daur ulang.

Sebagai mana Tempat Pengumpulan Akhir sampah pada umumnya, kondisi yang tidak ramaha terhadap kesehatan begitu dirasakan. Bau sampah yang menyengat dan kotor dimana-mana sebagai akibat tumpukan sampah yang kian hari kian menggunung. Kondisi seperti itu sangat rentan bagi kesehatan warga sekitar dimana tumpukan sampah dapat menjadi vector penyakit muntaber, kulit, dsb.

PENGELOLAAN SAMPAH

Sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga merupakan sampah yang berasal dari Kotamadya Bogor dan Kabupaten Bogor. Volume sampah yang berasal dari kotamadya Bogor lebih banyak daripada yang berasal dari Kabupaten Bogor. Kotamadya Bogor harus menyediakan hingga 91 armada pengangkut sampah, sedangan untuk Kabupaten Bogor menyediakan 64 armada pengangkut sampah.

Secara umum tahapan pengelolaan sampah di TPA Galuga adalah sebagai berikut :

Sampah yang diangkut berasal dari sampah rumah tangga, sampah rumah makan, sampah hotel-hotel, serta sampah perkotaan. Pengangkutan sampah dilakukan ketika volume sampah telah cukup banyak untuk diangkut, sehingga waktu pengangkutan sampah tidak berbarengan. Pengangkutan sampah pada umumnya dilakukan pada malam hari dimana penyumbang sampah terbanyak seperti hotel-hotel dan restoran baru ditutup pada malam hari. Sampah yang diangkut dilakukan tanpa sortasi yaitu segala sesuatu benda yang dianggap tidak berguna diangkut.

Sampah diangkut oleh dinas kebersihan melalui truk-truk armada pengangkutan sampah yang identik dengan warna kuning. Sampah yang diangkut langsung dibawa ke TPA Galuga. Di Galuga terdapat tempat penampungan sampah berupa area yang awalnya berupa lereng bukit kecil yang mampu menampung sampah tanpa membentuk gunungan. Namun sebelum sampah ditumpahkan ke penampungan sampah, para warga yang banyak berprofesi sebagai pemulung sampah telah siap untuk memulung sampah anorganik yang bernilai ekonomis. Selain itu dilakukan pula sortasi untuk sampah organik oleh dinas kebersihan untuk diolah menjadi pupuk kompos.

Setelah dilakukan sortasi, sampah ditumpahkan ke tempat penampungan yang luas. Penumpahan sampah harus memperhatikan pola penyebaran sampah dimana sampah dipadatkan dengan membentuk pola penyebaran memadat dari pinggir area menuju tengah area pengumpulan sampah. Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi tempat, kemudahan pengelolaan selanjutnya serta untuk mengatur aliran air sampah yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Pemadatan sampah akan bergeser ketika sampah sudah rata dengan permukaan tanah paling tinggi sehingga tidak membentuk gunungan sampah. Waktu yang diperlukan untuk menumpuk sampah pada satu sisi area penumpahan dapat lebih dari 5 tahun. Sehingga untuk sampah yang timbunan sampahnya telah berumur lebih dari 5 tahun diperlukan pipa-pipa asap yang berfungsi untuk menyalurkan gas metan (CH4) yang dihasilkan dari proses fermentasi oleh sampah yang telah berumur lebih dari 5 tahun. Gas metan yang tidak disalurkan ke udara bebas dapat menimbulkan ledakan hebat hingga terjadi kebakaran TPA.

Sampah yang mengalami sortasi terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik bernilai ekonomis. Pada dasarnya semua sampah organik padat dapat dikomposkan. Sampah organik padat berasal dari sampah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, dll.

Penanganan pengomposan di TPA Galuga yang dilakukan oleh dinas kebersihan melalui mekanisme berikut ini :

1. Sampah organik yang baru tiba ditempat pengomposan dilakukan sortasi II untuk menghindari adanya sampah anorganik yang dapat mengganggu proses fermentasi.

2. Sampah hasil sortasi ditempatkan pada blok kayu untuk dilakukan proses fermentasi selama satu minggu.

3. Setelah fermentasi pertama, blok kayu diangkat dan sampah kembali difermentasi. Sampah akan mengalami penyusutan hingga 30%. Jika kondisi sampah mengering, maka dilakukan penyiraman untuk menjaga keberlangsungan proses fermentasi.

4. Sampah yang telah difermentasi sampai 25 hari telah berubah menjadi pupuk kompos.

5. Pupuk kompos yang terbentuk pada fermentasi masih berupa potongan-potongan besar sehingga dilakukan proses grinding sehingga terbentuk pupuk kompos siap pakai.

Namun pupuk kompos memiliki kekurangan yaitu penggunaanya yang lebih besar dibandingkan dengan pupuk kimia untuk area pemupukan yang sama.

3 komentar:

dEe mengatakan...

itu foto dina,yah??hahaha

Ciamis_Leader mengatakan...

iya ya,,maf y din,,aku ambil dari internet fotonya,,,

dEe mengatakan...

hehehehe..it's okay,bro!

Posting Komentar